Jaman-jaman kenal cinta , gua lebih suka
nyomblangin temen gua dari pada nyari cinta buat diri gua sendiri . Anggep aja
gua itu “DOL” (Doctor Of Love) tapi yang sering patah hati . Tapi aneh nya gua
nyomblangin orang , bisa ! Terbukti , gua nyari cinta ? Yang ada
malah ditolak mentah-mentah karena gue gak punya standar kegaulan untuk
anak-anak remaja jaman sekarang
Satu contoh , sebut saja dia wondo . Cool ?
lumayan , lebih malah , pede , apalagi . namun sayangnya dia pemalu , mungkin
saat pembuatan nya dulu yang salah dan sedikit menyimpang .
Wondo emang malu , tapi bukan berarti dia ngelakuin
hal-hal aneh yang memalukan , yang telanjang dipinggiran dikalimalang di bekasi
sore-sore buat aksi terjun dari jembatan seperti anak-anak kecil yang tinggal
dipinggiran kalimalang . Dia malu untuk deket-deket sama wanita , harus ada
joki yang mempertemukan dia dengan wanita yang ia taksir .
Padahal , dirumah gua yang terletak dibekasi , dia
ngomong “gua suka sama dia , tapi gua malu ,takut”
Kadang dia ngerengek kayak bayi yang permennya
diambil oleh orangtuanya , ya dengan penuh rasa iba yang dalam sedalam
lengkungan bumi , gua bantu dia mengambil hati dari sang pujaan . Sebut dia
Kirana , cewek yang jadi temen sekelas gua waktu SMA . Dari situ , car ague
mungkin yang gak wajar dari seorang yang admirer terhadap seseorang . frontal
pun menjadi dasar ucapan gua
“eh Wondo suka sama lo” gue berkata
Kirana jawab “iya? Hehe”
ekspresi dia , sumpah , senengnya geli-geli
menggeliat kayak cacing yang pengen berdiri . Gue cerita dari yang jelek
tentang Wondo dari yang ngelus -ngelus paha orang , pup jongkok ditoilet
yang diset untuk duduk , sampe yang bagus-bagus (dalem hati emang dia ada yang
bagus ?) tapi itu dilakukan agar Kirana gak kaget dengan keanehan Wondo
saat benar-benar bertemu 4 mata . Begitu juga sebaliknya , gua ngasih tau
hal-hal jelek dan bagus nya si Kirana ke Wondo , gue jadi semacam jasa
penitipan barang (informasi) dari kedua belah pihak , semacam joki , kasarnya
babu .
setelah pekerjaan gue hampir sepenuhnya selesai ,
Wondo mulai ‘PDKT’ istilah orang sebelum menjadi pacar dan mendekati , seakan
itu kata khas banget di indonesia , tapi tetep penyakit dia yang malu malu in
(ralat , masih malu malu ) masih ada , mungkin sudah mendarah tulang kali di
tubuhnya Wondo . Terus seakan gua babu dia , jika mulai menanyakan perasaan-perasaan
larinya ke gua , minta pendapat gimana jadi sosok cowok yang baik saat lagi
bareng sama Kirana , tapi pas ketemuan ngomongnnya basa basi , langsung lupa ,
malu-maluin .
Minggu demi minggu berlalu , dan si orang malu malu
itu berhasil menembak si Kirana di “warmild” sebut saja di daerah bekasi , itu
tempat anak SMA nongkrong untuk sekedar merokok atau mengobrol aja . Mungkin
dirumah dia ngomong didepan kaca dikamar gua , latihan maybe , ngomong
“Hey , you wanna be my girlfriend ?” or “baby
, you look so beautiful today” itu bukannya lagu ?
Dan besoknya Wondo main kerumah gua dan bercerita
tentang kejadian kemarin , yang dia diketawain sama orang-orang disekitar ,
mungkin mereka mikir
“itu homo udah tobat ? nembak cewe ? Alhamdulillah”
Dan setelah itu , bulan demi bulan berlalu , si Wondo
dan Kirana langgeng . Ya emang sebenarnya itu yang diharapkan dalam suatu
hubungan , kadang dia putus nyambung . ya lebih baik seperti itu ada pasang surut dalam hubungan jadi tidak
bosan dan menjadi lebih dekat satu dengan yang lain .
tapi kenapa ya ? kok kalo urusan cinta gua sendiri selalu gagal atau
waktu nya yang nggak pas ? atau emang garis langit menunjukan gua jadi jomblo
abadi *astagfirullah , yang mati menunggu para perempuan dan gila menjadi banci
yang mangkal ditaman lawang sambil bilang “ cin , pesen aku cin , aku ingin
kepuasan malem ini ” *geli .
kalo ngomongin urusan cinta itu ditangan Tuhan deh , gak mau ikut campur
, kalo emang jodoh pasti kejadian , tergantung si manusia itu yang mau berusaha
dan bekerja keras , Tuhan pasti mengirimkan wahyu tapi perantaranya yang kita
tidak ketahui , mungkin selama waktu untuk sekarang ini , lebih baik gua jadi
orang yang menyatukan perasaan antar dua orang dan membuat kedua sejoli
tersebut jadi jatuh cinta , walaupun sering disebut babu . ” jatuh cinta itu
biasa , jatuh cinta itu manusiawi , tapi tetep aja bangunnya susah”
No comments:
Post a Comment